Politik
Jelang Akhir Pemilihan, Survei KDM-Erwan Rajai Pilgub Jabar dan Tetap Sulit Dikalahkan
Sumber: Jabar Istimewa
Jabar Istimewa
Jelang masa akhir kampanye, Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru Pilgub Jabar. Hasilnya pasangan Kang Dedi Mulyadi (KDM)-Erwan Setiawan masih di posisi teratas.
Survei yang dilakukan pada 14-20 November 2024 itu terdapat 800 sampel atau responden dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Ukuran sampel tersebut memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasilnya, KDM-Erwan Setiawan merajai dengan 71,5 persen, kemudian Ahmad Syaikhu-Ilham Ahmad Habibie 16,4 persen, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina 4,4 persen, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 4,0 persen dan tidak tahu/tidak jawab 3,7 persen.
Dari hasil survei juga terungkap 71,9 persen responden masuk dalam kategori pemilih kuat (strong voter) yang berarti kecil kemungkinan untuk mengubah pilihan. Sisanya 27,3 persen pemilih lemah dan 0,8 persen sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
Sementara dari sisi popularitas, KDM menduduki posisi pertama dengan 93 persen. Di posisi kedua dengan selisih yang jauh ditempati oleh Ronal Surapradja dengan 45 persen, disusul Ahmad Syaikhu 34,1 persen, Gitalis Dwi Natarina 31,7 persen, Ilham Ahmad Habibie 31 persen dan sisanya di bawah 25 persen.
Begitupun dari citra personal, KDM mengungguli semua lawannya. Gubernur nomor urut empat itu dianggap paling perhatian pada rakyat, jujur, bisa dipercaya, bersih dari korupsi, tegas, berwibawa dan dinilai mampu memimpin Jawa Barat.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, jika Pilgub Jabar diadakan ketika survei dilakukan, Kang Dedi konsisten unggul di tiap simulasi pilihan calon.
“Secara spontan Dedi Mulyadi paling banyak disebut 55,3 persen, Ahmad Syaikhu 12,1 persen, sementara nama lain jauh lebih rendah,” ujarnya saat rilis survei secara daring, Kamis (21/11/2024).
Pada simulasi empat paslon, lagi-lagi KDM-Erwan unggul dengan selisih sangat jauh dari para pesaingnya dengan mengantongi 71,5 persen.
“Popularitas merupakan hal mendasar dalam politik elektoral, tidak mungkin dipilih jika tidak dikenal. Populer juga belum tentu dipilih jika ada calon lain yang lebih disukai. Populer saja tidak cukup, citra personal calon juga harus positif,” katanya.
Sejauh ini, kata Burhan, para pesaing paslon DERMAWAN belum terlihat menunjukkan peningkatan yang berarti. Dari tingkat keterkenalan oleh pemilih menunjukkan tren yang cenderung lambat, sehingga jarak elektoral tidak mengalami penurunan yang berarti.
Secara hitungan survei dan masa kampanye yang tinggal menghitung hari, masih ada 23 persen basis pemilih KDM-Erwan yang bisa mengubah pilihan atau setara 16,4 persen dari total basis total dukungan. Jika basis itu diambil lawan maka DERMAWAN masih tetap unggul bertahan dengan perolehan 55,1 persen.
“Dan kemungkinan besar hanya kejadian luar biasa yang bisa membalik situasi (kemenangan Kang Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan) di Pilgub Jabar kali ini,” pungkas Burhanuddin.
Sumber: Jabar Istimewa